<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

Minggu, 12 Oktober 2014

CANDI PAWON YANG TERPINGGIRKAN

          Candi Pawon memang kecil, tak sebesar candi Mendut, apalagi semegah candi Borobudur. Mungkin itu alasanya mengapa tidak banyak pengunjung disini. Tapi bagiku yang membuat aku tak mengunjungi candi ini sebelumnya lebih karena ketidak tahuan mengenai posisi candi Pawon. Aku baru mengunjungi candi Pawon karena ada tawaran oleh seorang tukang becak. Dengan menambah ongkos 5 ribu rupiah maka kita bisa singgah ke candi Pawon sebelum mengunjungi candi Borobudur.
         Namanya Candi Pawon dalam bahasa jawa kata pawon = tempat untuk memasak. Atau pauwuhan yang berarti tempat pembuangan. Entah apa makna sesungguhnya nama candi Pawon tapi kalau melihat dari namanya berarti tempat pembakaran, entah apa yang dibakar. 
Candi Pawon tampak dari jalan
Salah satu sisi candi Pawon
Candi Pawon
Ornamen Candi Pawon

Rabu, 01 Oktober 2014

WISATA PERMAINAN JUNGLELAND

Ada tempat wisata permainan baru di daerah Sentul Bogor. Namanya JUNGLELAND  ADVENTURE THEME PARK
Mirip dengan DUNIA FANTASI yang di daerah Ancol, wahana permainanya juga hampir sama. Jika dilihat dari kondisinya, Jungleland belum sepenuhnya rampung dikerjakan. Karena masih terlihat pembangunan disana-sini. Kecuali itu lahan kosongnya masih sangat luas. Mungkin beberapa tahun kedepan Jangleland akan terlihat beda.
    Walau belum sepenuhnya rampung, Jangleland tetap ramai dikunjungi. Karena di sini menyediakan wahana permainan untuk segala usia. Sepertinya pihak pengelola Jangleland menyediakan arena permainan dalam dua versi yaitu versi anak-anak dan versi dewasa.
    Di Jungleland juga menyediakan fasilitas wisata kuliner dan suvenir. Karena terlihat kios-kios makanan dan jajanan tradisional dari beberapa daerah.
 Jungleland siap bersenang-senang
 Kartu tanda masuk Jungleland Adventure Theme  Park
Gerbang Jungleland
Area buat foto
Wahana permainan Jungleland
Jungleland masih dalam tahap pengembangan
Area Permainan Jungleland
Tempat istirahat Jungleland
Wahana Boat Blaster Jungleland
Dari sini bias melihat seluruh area Jungleland
Dunia Dino Jungleland
Ogoh-ogoh Jangleland, seperti di Bali
Wahana Jungleland yang bikin pusing.
Dawet Ireng Jungleland sepeti di Purworejo
Wahana Petir cukup menguji keberanian 
Parkir Area Jungleland

Senin, 11 Agustus 2014

KETEP PASS

     KETEP PASS



    Sering mendengar nama tempat ini, tapi baru kali ini ada kesempatan mengunjunginya.
"KETEP PASS" adalah salah satu menara pantau aktivitas gunung Merapi yang letaknya di daerah Blabak kabupaten Magelang.
     Perjalanan menuji kesana tidak terlalu sulit, dari terminal Magelang ke arah Yogyakarta. Sampai di Daerah Blabak ada petunjuk jalan ke kiri dengan nama Ketep Pass. Kita tinggal mengikuti jalan itu.
Perjalanan ke Ketep Pass didominasi dengan jalan menanjak. Kondisi jalan lumayan bagus, berupa jalan aspal dan kadang berubah menjadi jalan beton. Ini mungkin karena tanah pengunungan yang kurang stabil.
     Udara sejuk khas pedesaan sudah terasa mulai memasuki daerah Blabak, makin keatas semakin terasa dingin. Pemandangan samping kanan dan kiri didominasi oleh tanaman sayuran dengan latar belakang gunung Merapi. Sepertinya daerah Blabak merupakan daerah penghasil sayuran.
Sampai di Ketep lumayan padat, kami sempat kesulitan mendapat tempat parkir, untung ada lahan warga yang dijadikan tenpat parkir.
     Masuk menara pandang harus membayar Rp 3000,- per orang.  Acara utama di Ketep adalah nenikmati pemandangan gunung Merapi, untuk menikmatinya ada beberapa orang yang menggunakan jasa penyewaan teropong dengan tarif Rp 5000,-. Rasanya tak kengkap jika tanpa selfie, disini banyak spot buat berfoto selfie.

Minggu, 03 Agustus 2014

RAFTING DI SUNGAI ELO

        Rafting di sungai Elo Magelang sebenarnya sudah ada sejak tahun 2005. Tapi baru kemarin tanggal 30 Juli 2014 aku ada kesempatan untuk mencobanya.
Arung jeram atau lebih dikenal dengan istilah "Rafting" sebenarnya bukan hal yang baru bagiku. Dahulu masa kecilku aku sering melakukannya dengan temen-temenku dengan istilah "Jeguran". Dengan peralatan sederhana dan tanpa perlengkapan safty. Hanya menggunakan ban dalam mobil sebagai perahu dan sebatang bambu sebagai pengganti     dayung. 
       Kami tidak sempat memilih penyelenggara rafting, walau sebenarnya banyak rafting di Magelang. Kami 12 orang langsung menuju daerah Blondo, karena kami pernah melihat di ujung jembatan Blondo ada aktivitas rafting. Ternyata benar memang ada penyelenggara rafting disini, namanya Magelang Adventure. Sebenarnya disini hanya base camp saja, namun begitu kami tetap bisa melakukan reservasi.
         Kemudian kamipun dipandu menuju lokasi penyelenggara yang sebenarnya, yaitu disebuah resort. Namanya " Kampung Ulu Resort ". Diresort ini tersedia semua fasilitas rafting, seperti tempat bilas atau mandi, parkir kendaraan yang luas, tempat istirahat, jamuan makan siang dll.
Disini semua barang kami harus ditinggal, terutama asesoris yang rentan terhadap air ataupun benturan, misalkan handphone, kamera, dompet dll.
Sempet kecewa juga sih karena tidak bisa foto-foto.
    Dari resort kami naik kendaraan berupa angkot. Setelah saya tanyakan ke pemandu ternyata angkot ini menang menjalin kerjasama dengan pihak penyelenggara rafting dan resort.
Ini adalah kejasama yang saling menguntungkan antara ketiganya.
Kami dibawa kembali ke base camp. Tapi dibagian belakang base camp yang ternyata merupakan starting point dari Arung Jeram.
         Semua peralatan sudah tersedia dan kami tinggal memakainya. Setelah kami mengenakan pelampung dan memakai helm, kemudian penandu memberikan kursus kilat mengenai cara mendayung, kerjasama team dan tanggap bahaya. Kami dibagi menjadi dua kelompok karena satu perahu karet maksimal diisi oleh 6 orang.
Bagi yang suka foto-foto disini bisa menyewa jasa fotografer yang akan mendokumentasikan aktifitas rafting kita.
Selama menyusuri sungai kami banyak bercanda dengan menyipratkan air sungai ke perahu lain. Gak perduli itu perahu temen kami ataupun orang lain yang tidak kami kenal. Tak yang marah, yang ada hanya keceriaan.
12 km sudah kami menyusuri sungai Elo selama lebih dari 2 jam. End point rafting ada di sekitar candi Mendut . Angkot yang tadi membawa kami ke starting point ternyata sudah menunggu untuk membawa kami kembambali ke Resort.
           Sampai di Resort kami segera bilas dan bersih-bersih, karena pemandu rafting tadi  bilang bahwa habis bilas makan siang sudah menunggu. Pas bener nih perut sudah laper...
Makan siang sudah termasuk paket rafting, jadi kita tidak mengeluarkan dana tambahan. Cukup dengan satu paket rafting untuk 6 orang seharga Rp 600 000,-
Bagi yang penasaran dengan rafting di Magelang silahkan coba. Ada dua sungai besar di Magelang yang siap menerima kunjungan anda, yaitu sungai Elo dan sungai Progo. Untuk keluarga saya sarankan pilih sungai Elo, tapi bila anda suka tantangan

Jumat, 04 April 2014

SANTOSO LOVER

 SANTOSO LOVER



Begitulah kami sekeluarga "SANTOSO Lover". Santoso adalah nama sebuah PO. Bus malam.
Ini adalah Bus andalan kami untuk pulang Ke Magelang  atau pergi ke Tangerang.
Kami lebih memilih memakai jasa Bus dari pada angkutan lain, semisal kereta api atau pesawat, karena dengan angkutan ini kami sekeluarga bisa langsung pulang kampung hanya dengan sekali naik kendaraan. Bayangkan bila harus menggunakan kereta api. harus naik taxi dahulu untuk sampai stasiun.
Memang PO. asli Magelang ini penampilanya tak sekeren armada Bus di PO. lain, tapi PO. Santoso memiliki keistimewaan yang tak dimiliki oleh Bus lain.
     Pertama, jarak seat (tempat duduk) memiliki jarak yang lebar dengan seat depannya, sehingga posisi kaki akan lebih leluasa, ini membantu sekali mengingat perjalanan yang tak sebentar.
    Kedua, Pelayanan yang sangat baik dari para Crew. mereka sangat ramah dan membantu sekali. Meraka mau memenuhi permintaan penumpang bila dalam keadaan darurat, misalkan sedang kebelet buang air besar. Mereka juga selalu mengabsen para penumpang sebelum melanjutkan perjalanan selepas istirahat makan.
    Ketiga, Suasana kekeluargaan sesama penumpang selama perjalanan membuat kami nyaman dan tak kawatir terhadap tindak kejahatan, karena sesama penumpang saling memperhatikan




Sabtu, 11 Januari 2014

KAMPUNG COLOK CANDIMULYO



KAMPUNG COLOK CANDIMULYO

                Terakhir aku mengunjungi kampung ini sekitar tahun 1983. Lebih dari 30 tahun yang lalu. Kerinduan itu masih ada sampai sekarang. Dan akhirnya hari ini kesampaian. Tanggal 04 Januari 2014 kembali aku diajak keluargaku mengunjungi kampung COLOK”, tepat di musim  liburan sekolah. Sama seperti dulu aku sering  menghabiskan masa liburan sekolahku disini. Di dusun yang penuh dengan kesederhanaan, meskipun sudah 30 tahun tidak aku kunjungi tetep saja tidak banyak perubahan. Hanya penambahan beberapa rumah baru, jalan tanah kini sudah jadi jalan beton (Itupun masih tampak baru dibangun).
                Kampung Colok berada di desa Tembelang, kecamatan Candimulyo, kabupaten Magelang. Sepintas beberapa tanaman dan pohon masih tampak sama seperti dulu, hanya sebuah kebon salak dibelakang rumah, sekarang sudah berubah menjadi salak pondoh. Dulu hanya salak local yang rasa buahnya kuarang manis.
Ada yang bener-bener baru di kampung ini yaitu ada yang bertani timun hybrida. Aku sendiri juga baru pertama kali melihat buah timun hyrida.
                Yang sama sekali tidak berubah adalah keramahan orang disini. Mereka masih mau bertegur sapa dengan orang yang belum dikenal. Mungkin dulu mereka pernah mengenal aku, tapi sekarang aku yakin banyak dari mereka yang sudah tak mengenalku. Terbukti waktu aku mau sholat di masjid ada seorang bapak yang menanyakan tempat asalku.
Yang membuatku terkejut justru ada seorang nenek usia 100 tahun yang masih mengenalku. Sampai dia hafal benar kata-kata ciri khasku “Andeng-andeng dibawah janggut, siapa mandeng pasti kepincut” (tahi lalat di bawah dagu, siapa memandang pasti tertarik).